Pada
sebuah telepon tua aku mengadu
Berbicara
dengan mesin tua
Ia
mendengar tanpa negosiasi
Telepon
tua
Kini
hanya ada satu
Dulu
ada beribu
Dulu
pernah jadi candu
Waktu
bergerak
Semua
yang pernah eksis seakan makin habis
Kini
siapa yang akan merawatnya
Ia
sendirian tanpa ada yang sudi membelainya
Pada
telepon tua aku bicara
Ia
mendengar dengan sukarela
Ia
pernah menjadi pahlawan bagi penganut romansa jarak jauh
Telepon
tua yang semakin tua
Kini
ia sendiri
Manusia
sudah sibuk dengan pegangannya
telepon
modern yang bukan telepon tua
Telepon
tua tanda modernisasi
Namun tetap membuat
manusia bersosialisasiMalang, 24 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar