Senin, 23 Desember 2019

TELEPON TUA

Pada sebuah telepon tua aku mengadu
Berbicara dengan mesin tua
Ia mendengar tanpa negosiasi

Telepon tua
Kini hanya ada  satu
Dulu ada beribu
Dulu pernah jadi candu

Waktu bergerak
Semua yang pernah eksis seakan makin habis
Kini siapa yang akan merawatnya
Ia sendirian tanpa ada yang sudi membelainya

Pada telepon tua aku bicara
Ia mendengar dengan sukarela
Ia pernah menjadi pahlawan bagi penganut romansa jarak jauh

Telepon tua yang semakin tua
Kini ia sendiri
Manusia sudah sibuk dengan pegangannya
telepon modern yang bukan telepon tua

Telepon tua tanda modernisasi
Namun tetap membuat manusia bersosialisasi

Malang, 24 September 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERMISI PALING MENYAKITKAN

Dari air yang berjuang memeluk api Dari air yang langkahnya adalah kemajemukan Dari air yang berusaha membasahi kepalamu Aku tenang y...