Aku berusaha mendendam di sela-sela cinta
Menjangkaumu dari sekat-sekat pandangan
Menangisi darah yang keluar dari alunan tubuhmu
Aku ingin memelukmu selayaknya engkau memeluknya
Meski engkau membenci setiap detak gerakanku
Engkau suci yang melahirkan api yang tak tau cara
menghangatkanmu
Dalam gerak-gerik morse aku mencoba membunuh dingin
Tenggelam oleh air mata tak cukup untuk menggaliku
di memorimu
Silahkan nikmati saja minyak ikan di meja makanmu
bersama pria favoritmu
Akan kudoakan saja kau agar tetap wangi dan
berwibawa
Sekeras apapun kau menutup matamu
Kau akan menemukanku dalam gelapmu
Aku selalu ada di sana di sebelah meja kaca di dekat
akal sehatmu
Hari ini kau menyapaku
Kau cantik dengan gaun coklat tuamu
Dalam bayangan pada pikiran lain
Kau mengayunkan matamu terhadapku
Untuk memelukmu selayaknya kau memelukku
Saat aku tak tau
caranya tumbuh
Malang, 21 November 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar